Penulis | Parisha
Guru bahasa Inggris Oemar Diyan, Rila Delvinna wakili Provinsi Aceh untuk mengikuti program Essential Skills in ELT and Teacher Training (ESETT) tahun 2023 yang berlangsung di Four Points by Sheraton, Uluwatu, Badung, Bali. Jumat, (06/07/2023).
Program Essential Skills in ELT and Teacher Training (ESETT) diselenggrakan oleh U.S Embassy Jakarta atau Kedutaan Besar AS di Jakarta melalui Kantor Bahasa Inggris Regional English Language Office (RELO), dan World Learning sebagai upaya mempererat hubungan kemitraan antara Pemerintah Amerika Serikat dengan Ministry of Religious Affair (MORA) atau Kementerian Agama Republik Indonesia.
Essential Skills in ELT and Teacher Training (ESETT) merupakan training lanjutan program English Language Teacher Training (ELTT) yang diikuti oleh 26 guru terpilih dari 600 peserta guru madrasah dan pesantren di 17 kota Pulau Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan Sulawesi untuk menjalani pelatihan intensif di Bali. Kegiatan tersebut berlangsung selama 6 hari, dari tanggal 21 s.d 26 Juni 2023.
Tujuan dari program ini adalah memberikan ruang dan wawasan luas kepada guru madrasah pengajar bahasa Inggris untuk dilatih tata cara mengajar yang menarik dan seru serta bagaimana mencapai goal Listening-Speaking & Reading-Writing dalam metode PPP (present-practice-product) dan PDP (pre-During-post)
Rila menyampaikan motivasinya mengikuti program Essential Skills in ELT and Teacher Training (ESETT). Menurutnya, kegiatan ini merupakan kesempatan yang sangat besar untuk meningkatk skill mengajar terutama dalam ELT. Ia ingin membantu para santri Oemar Diyan untuk bermomunikasi Bahasa Inggris dengan baik dan benar.
“Motivasi saya mengikuti kegiatan ini adalah untuk meningkatkan skill mengajar saya terutama dalam ELT, mengingat santri sekarang sangat membutuhkan Bahasa Inggris, sehingga saya ingin mereka suatu saat bisa lancar berbahasa dan mencintainya serta mengimplementasikan Bahasa Inggris layaknya their mother tongue” Pungkas Rila
Selain itu, Rila juga menyampaikan bahwa Ia akan menerapkan sebuah wawasan baru tentang metode yang dapat diaplikasikan untuk membuat suasa belajar bahasa Inggris lebih unik dan menarik. Sehingga santri Oemar Diyan dapat mencintai serta mampu berbicara bahasa Inggris seperti bahasa Ibu.
“Nilai positif yang saya dapatkan sangat banyak luar biasa, ternyata begitu banyak metode yang dapat kita aplikasikan untuk membuat suasa belajar bahasa, bukan hanya mendengarkan lalu mencatat tapi juga critical thinking yang dituangkan melalui game2 yang unik dan menarik untuk pelajar Bahasa Inggris. Harapan saya adalah Anak-anak kami dapat mencintai bahasa Inggris serta mampu berbicara bahasa Inggris seperti bahasa ibunya, despite they always say, “ga bisa bahasa Inggris Ustadzah”. Saya rasa seluruh ilmu dan professional skill dalam ELT sangat effective untuk diterapkan di Oemar Diyan supaya menambah minat Anak-anak terhadap bahasa Inggris” Tutup Rila
Tinggalkan Komentar