Seluruh santri berkumpul di Masjid Baburrayan Pesantren Modern Tgk. Chiek Oemar Diyan Selasa, 27/09/22 malam tadi, Oemar Diyan, Krueng Lamkareung, Indrapuri Aceh Besar.
Dalam agenda ini Bagian Minat dan Bakat mengundang Ust. Afrizal Sofyan., S.Pd.I selaku direktur bagian pengajaran Ponpes Oemar Diyan untuk menyampaikan beberapa hal terkait perubahan sistem muhadharah tahun ajaran baru. Diantaranya terkait tempat muhadaharah dan bahasa yang digunakan saat berpidato. Muhadharah adalah, melatih dan membiasakan siswa berpidato atau berceramah, membiasakan siswa untuk tampil berbicara didepan umum, serta melatih siswa untuk terampil berkomunikasi didepan orang banyak.
Saat ini muhadaharah dilaksanakan berdasarkan kelas masing-masing. Kecuali santri yang duduk di kelas XI dan XII. Santri kelas XI tidak lagi dihadapkan dengan muhadharah, akan tetapi mereka dihadapkan dengan berdiskusi. Hal ini dilakukan untuk menumbuhkah daya kritis pada santri kelas XI. Sedangkan santri kelas XII, mereka disibukkan dengan membimbing adik-adik kelasnya, dari kelas VII s/d X.
Poin kedua terkait bahasa, pada dasarnya semua santri yang dihadapkan dengan muhadharah memilki tiga bahasa sebagai alat medialisasi yaitu, Indonesia, Arab dan Inggris. Tahun ini, sedikit berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Bagi santri kelas VII semuanya diwajibkan bahasa Indonesia sebagai alat medialisasi berpidato selama setahun penuh. Sedangkan santri kelas VIII dan X yang menjadikan tiga bahasa tersebut sebagai alat medialisasi-Nya. Berbeda halnya dengan santri kelas IX yang menjadikan dua bahasa (Arab dan Inggris) sebagai alat medialisasi dalam berpidato.
Tujuan utama muhadaharah ini dilakukan adalah melatih dan membiasakan siswa berani tampil berbicara didepan umum. Muhadharah ini juga diharapkan dapat mencetak generasi-generasi penceramah Aceh dikemudian hari. Hal lainnya yang dapat diambil syafaat nya adalah untuk menambah kosa kata bahasa yang digunakan oleh santri, agar bisa dipraktekkan dalam kegiatan sehari-hari. Ungkap Ust. Afrizal Sofyan., S.Pd.I.
*Taken By: Raif Al Ghifari
*Narator: Parisha
Tinggalkan Komentar