Pimpinan Pesantren Mengajak Seluruh Santri Untuk Lebih Peka Tentang Kepesantrenan dan Sejarah Pesantren Oemar Diyan

Panulis | Parisha
Photografer | Raif Al Ghifari

Pimpinan Pesantren Oemar Diyan, Ust H. M. Yamin Ma’shum mengajak seluruh santri Oemar Diyan untuk lebih peka tentang sejarah berdirinya Pesantren Oemar Diyan dan sistem kepesantrenan pada kegiatan kuliah umum tahun ajaran 2023-2024 yang diselenggarakan oleh panitia Khutbatul ‘Arsy.

Ketua panitia, Ilham Rizki Ghifari mengatakan bahwa kuliah umum yang diselenggrakan di Aula STB, Oemar Diyan, Krueng Lamkareung pada Selasa, (25/07/2023) dini hari, meliputi dua babak. Materi pertama tentang kepesantrenan dan sejarah Pesantren Oemar Diyan oleh Pimpinan Pesantren Ust H. Yamin Ma’shum. Materi kedua Pendidikan dan Pengajaran oleh Direktur Pengajaran Ust Afrizal Sofyan.,S.Pd.

Sebagai pemateri, Ust Yamin Ma’shum menjelaskan bahwa agenda Kuliah Umum pekan perkenalan Khutbatul ‘Arsy penting untuk disampaikan dan penting untuk dipahami oleh seluruh warga Pesantren. Artinya tidak hanya berlaku bagi santri, namun juga pada seluruh pendidik di Oemar Diyan. Menurutnya, agenda Khutbatul ‘Arsy menandakan resminya seluruh kegiatan di Pesantren.

“Kuliah Umum ini diagendakan setahun sekali kepada seluruh santri baru, santri lama, maupun Guru-guru di Oemar Diyan supaya lebih mengenal Pesantren dan yang sudah kenal supaya lebih mengenal lagi Pesantren. Kemudian adanya Khutbatul ‘Arsy ini menandakan resminya kegiatan kita di Oemar Diyan. Di Kuliah Umum ini kita dapat mengetahui apa yang boleh dilakukan di Pesantren dan apa yang tidak boleh di lakukan.” Ungkap Ust Yamin

Ust Yamin juga menjelaskan sejarah singkat berdirinya Pesantren Oemar Diyan. Pada dasarnya Pesantren Oemar Diyan didirikan hanya untuk putri dengan nama Pesantren Putroe Krueng Lamkareung, namun seiring berjalannya waktu dan permintaan masyarakat sekitar, maka pesantren ini berubah menjadi pesantren modern. Sejarah Pesantren Oemar Diyan juga tidak lepas keterkaitannya dengan negeri Malasyia.

“Nama Tgk. Chiek Oemar Diyan dipilih berdasarkan dari nama Ulama Besar Aceh Tgk. Chiek Oemar yang merupakan kakek buyut dari bapak H. Sa’aduddin Djamal. Pendiri pesantren ini merupakan keturunan dari Abu Lam U, karena lokasi pesantren terletak di Indrapuri maka diambillah nama Tgk. Chiek Oemar yang merupakan ayah dari Abu Lam U dan Abu Indrapuri yang menetap di kampung Yan Kedah Malaysia dan Bahkan menutup hidupnya di kampung Yan tersebut. Untuk mengabadikan daerah dan tempat tinggal Tgk. Chiek Oemar maka diambillah nama tersebut yang merupakan kombinasi dua kata Di Yan (Diyan).” Pungkas Ust Yamin

Kemudian, Ust Afrizal Sofyan dalam materinya tentang pendidikan dan pengajaran turut mengajak santri untuk berfikir positif mengapa Orang Tua menempatkan anak-anaknya di Pesantren. Ia menjelaskan bahwa seorang santri yang hebat adalah santri yang tidak pernah mengeluh, selalu menempuh kesulitan dan cobaan yang dilalui dalam menuntut ilmu.

“Jangan menganggap Ayah dan Ibu kita jika menyekolahkan kita ke Pesantren adalah untuk dibuang, akan tetapi itu semua dilakukan untuk sebuah kebaikan, melihat kesuksesan kita dimasa depan. Dalam surah al-Balad Allah berfirman bahwa setiap manusia diciptakan dalam kesulitan, akan tetapi kita harus pantang menyerah dan tidak banyak mengeluh.” Tutur Ust Afrizal

Menurutnya, dunia ini tidak terlepas dari kesulitan dan kesusahan. Jika seseorang tertimpa musibah yang sangat sulit, kuatkanlah hati sehingga kita akan terbiasa dengan kesulitan. Begitulah dalam menuntut ilmu, terkadang butuh proses untuk mencapai hasil yang baik. Kadang sulit kadang terlihat gampang.

Kuliah Umum yang diselenggarakan pada setiap tahun ajaran baru akan berlangsung dalam tiga hari kedepan. Materi dari Kuliah Umum meliputi tentang Sejarah Pesantren, Kepesantrenan, Kedisiplinan, Pendidikan Dan Pengajaran, Adab dan Akhlak, Kepramukaan, Keorganisasian dan Kebahasaan.