Info Sekolah
Thu, 13 Mar 2025
  • Selamat Datang | Bersama Pesantren Modern Tgk Chiek Oemar Diyan, Jadilah Pribadi yang Lebih Baik dan Bermanfaat Untuk Umat | Dapatkan Seputar Informasi Pesantren Kami Disini.
9 Oct 2022

Taman “Oemar Diyan Go Internasional” Untuk Apa?

Sun, 9 Oct 2022 Kategori : Kegiatan

Taman “Oemar Diyan Go Internasional” wakaf dari santri kelas XII 2022 (Revival Generation) telah selesai dibangun pada Senin, 10/10/2022, Oemar Diyan, Krueng Lamkareung, Indrapuri, Aceh Besar.

Taman yang menghabiskan dana sebesar 30 Juta ini dialokasikan depan Food Court Oemar Diyan bertepatan dengan jalan utama Pesantren Oemar Diyan. Terlihat suasana dimalam hari terpancar sangat indah dan menawan di mata pengunjung yang datang.

Setiap tahun, para santri akhir mempunyai tradisi mewakafkan harta maupun benda untuk Pesantren Modern Tgk. Chiek Oemar Diyan. Hal ini dilakukan sebagai ucapan terimakasih kepada Oemar Diyan, yang telah memberikan pendidikan baik itu akademik maupun non akademik.

Makna dari globe yang terpampang di taman tersebut memiliki arti yang sangat luas. Menurut M. Abil Habibi, Ketua Revival Generation mengatakan bahwa globe tersebut melambangkan bahwasanya santri-santri Oemar Diyan merupakan generasi yang mendunia. Artinya banyak alumni Oemar Diyan yang melanjutkan studinya ke luar negeri mapun dalam negeri. Ujar Abil.

Sejauh ini memang telah banyak santri-santri Oemar Diyan yang telah melanjutkan studinya ke luar negeri. Pada tahun 2022, tercatat ada tiga santri Oemar Diyan yang melanjutkan studi S1-Nya ke Mesir, mereka adalah M. Hafidh Al Hazimi, Fatihurrizqi Al Amri dan Hafiz Anshari. Dua ke Turkiye yaitu M. Muttaqin al Mutawakil dan Cut Athiya Ulya.

Tak hanya itu Alumni Oemar Diyan Rizqah Qurrata A’yun lolos seleksi penerima beasiswa program  kerjasama Pemerintah Aceh Dengan Daad Jerman (Daad-Aceh Scholarships Of Excellence) untuk melanjutkan studi S2-Nya ke Jerman.

Semoga taman yang bertema “Oemar Diyan Go Internasional” ini dapat memotivasi santri-santri Oemar Diyan untuk belajar dengan lebih giat lagi, agar dapat melanjutkan studinya ke luar negeri. Barangsiapa belum merasakan susahnya menuntut ilmu barang sejenak, Ia pasti akan merasakan rendahnya kebodohan seumur hidupnya. Ungkap Raif Al Ghifari

*Taken By: Lia Zulfiani
*Narator: Parisha

No Comments

Tinggalkan Komentar

 

https://www.oemardiyan.com/